Kebiasaan Orang Bali Sehari-hari: Hidup Seimbang antara Tradisi dan Modernitas
Kebiasaan orang Bali sehari-hari mencerminkan kehidupan yang penuh dengan nilai spiritual, budaya, dan gotong royong. Di tengah kemajuan zaman dan derasnya arus pariwisata, masyarakat Bali tetap menjaga tradisi leluhur dengan konsisten.
Dari pagi hingga malam, aktivitas harian mereka tidak lepas dari ritual keagamaan, interaksi sosial melalui banjar, hingga menjaga keharmonisan dengan alam sekitar. Kebiasaan-kebiasaan ini bukan hanya menjadi rutinitas, tapi juga cerminan filosofi hidup.
Tak heran jika banyak orang luar yang tertarik dan kagum saat mengenal lebih dalam tentang kebiasaan orang Bali sehari-hari. Mereka bukan hanya menjalani hidup dengan disiplin, tapi juga penuh rasa hormat terhadap sesama dan lingkungan.
Dengan berbagai aktivitas khas seperti sembahyang harian, penggunaan pakaian adat, serta pelaksanaan upacara tradisional, masyarakat Bali menunjukkan bagaimana budaya bisa menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan modern.
Dalam artikel ini, Candi.id akan membahas kebiasaan-kebiasaan khas yang dijalani masyarakat Pulau Dewata dalam kehidupan sehari-harinya. Bukan hanya menarik, tetapi juga memberikan wawasan menjaga keseimbangan antara tradisi dan modernitas.
Apa saja kebiasaan masyarakat Bali?
1. Tri Hita Karana. Konsep ini merupakan filosofi dasar dalam kehidupan masyarakat Bali.
2. Gotong Royong.
3. Penghormatan terhadap Sesama.
4. Ritual dan Upacara Adat.
5. Kebersamaan dalam Keluarga.
6. Seni dan Kesenian.
7. Penghormatan terhadap Alam.
8 Kebiasaan orang Bali dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Sembahyang dan Aktivitas Spiritual Harian
Hampir semua masyarakat Bali menjalankan sembahyang (sembah) pagi dan sore di rumah mereka masing-masing. Ritual ini biasa dilakukan di pura keluarga (sanggah) yang terdapat di setiap rumah.
Sembahyang harian menjadi wujud pengabdian kepada Tuhan (Ida Sang Hyang Widhi Wasa) serta bentuk syukur atas kehidupan.
Masyarakat Bali menggunakan canang sari, yaitu persembahan bunga dan dupa yang ditata indah, diletakkan di berbagai tempat suci dalam rumah dan pekarangan. Ini bukan hanya ritual, melainkan bagian dari gaya hidup yang melekat kuat sejak dini.
Mengapa orang Bali banyak tersenyum?
Orang Bali terbiasa menyambut orang-orang yang datang ke pulau mereka dan biasanya bersikap hangat dan ramah kepada para pengunjung. Senyuman sangat berarti di Bali, dan seringai ramah adalah cara terbaik dan tercepat untuk terhubung dengan orang lain . Budaya Bali sangat dipengaruhi oleh budaya Hindu di pulau tersebut.
2. Kegiatan Sosial dalam Struktur Banjar
Salah satu ciri khas masyarakat Bali adalah struktur sosial yang disebut banjar, yakni organisasi adat setingkat desa atau lingkungan. Dalam banjar, masyarakat berkumpul, berdiskusi, hingga bergotong-royong untuk kegiatan sosial dan keagamaan.
Setiap hari, warga yang tergabung dalam banjar dapat terlibat dalam kegiatan seperti persiapan upacara, pengajian, atau gotong royong membersihkan lingkungan.
Partisipasi aktif dalam banjar bukan sekadar kewajiban, tetapi juga bentuk penghormatan terhadap tradisi dan solidaritas sosial.
3. Pakaian Adat dan Filosofi Berpakaian
Orang Bali juga memiliki kebiasaan mengenakan pakaian adat, terutama saat hari keagamaan, upacara, atau ke pura. Pria biasanya mengenakan kain kamben, kemeja putih, dan udeng (ikat kepala). Wanita memakai kebaya dengan kamen dan selendang.
Menariknya, penggunaan pakaian ini dilakukan dengan penuh rasa hormat. Bahkan pada hari tertentu seperti Hari Purnama atau Kajeng Kliwon, tak jarang orang Bali memakai pakaian adat saat ke kantor atau beraktivitas di luar rumah.
4. Hidup Sesuai Tri Hita Karana
Filosofi hidup masyarakat Bali dikenal sebagai Tri Hita Karana, yang berarti "tiga penyebab kebahagiaan". Prinsip ini mencakup:
- Parahyangan: hubungan harmonis dengan Tuhan.
- Pawongan: hubungan baik antar sesama manusia.
- Palemahan: hubungan selaras dengan alam.
Keseharian orang Bali, baik dalam bekerja, berinteraksi, hingga menjaga lingkungan, semuanya mencerminkan filosofi ini. Mereka percaya bahwa keseimbangan antara ketiganya akan membawa hidup yang tenteram dan berkah.
Apa saja tradisi orang Bali?
- Upacara Ngaben: Memuliakan Roh Para Pemimpin Rohaniah.
- Upacara Odalan: Menghormati Dewa Pelindung Pura.
- Upacara Melasti: Purifikasi di Pantai Suci.
- Upacara Galungan dan Kuningan: Perayaan Kemenangan Dharma.
- Upacara Rites of Passage: Perayaan Tahap-Tahap Penting dalam Kehidupan.
5. Menjaga Kebersihan dan Kesucian Lingkungan
Kebiasaan menjaga kebersihan bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga berkaitan dengan spiritualitas. Orang Bali percaya bahwa tempat yang bersih adalah tempat yang layak bagi para dewa.
Maka dari itu, sebelum dan sesudah melakukan persembahan, mereka akan memastikan lingkungan rumah, halaman, dan pura bersih.
Kegiatan membersihkan pura atau tempat ibadah secara gotong royong (kerja bakti) juga menjadi hal biasa yang dilakukan warga. Bahkan, beberapa lokasi wisata di Bali tetap bersih karena masyarakatnya memegang teguh prinsip ini.
6. Upacara Adat yang Mengiringi Kehidupan
Dari lahir hingga meninggal dunia, kehidupan masyarakat Bali penuh dengan upacara adat, seperti:
- Upacara tiga bulan (Telung Bulan) untuk bayi.
- Upacara potong gigi (Mepandes) bagi remaja.
- Ngaben, yaitu upacara pembakaran jenazah.
Banyak warga terlibat dalam persiapan upacara ini, termasuk membuat sesajen, menyiapkan makanan, dan ritual lainnya. Walau tak dilakukan setiap hari, namun aktivitas ini begitu melekat dalam kehidupan masyarakat Bali.
7. Aktivitas Ekonomi dan Kreativitas
Selain ritual dan kegiatan sosial, orang Bali juga aktif secara ekonomi. Banyak yang bekerja sebagai petani, pedagang, pengrajin, atau pelaku pariwisata.
Namun yang menarik, mereka sering menggabungkan unsur budaya dalam aktivitas ekonomi. Misalnya, pengrajin ukiran, batik Bali, dan kuliner tradisional tetap memegang pakem budaya leluhur.
8. Kuliner dan Tradisi Makan
Dalam kebiasaan sehari-hari, masyarakat Bali juga punya gaya makan yang khas. Hidangan seperti nasi campur Bali, lawar, dan babi guling menjadi menu sehari-hari. Mereka terbiasa makan bersama keluarga besar, terutama saat perayaan atau acara adat.
Bagaimana gaya hidup orang Bali?
Balinese Culture and Traditions | Viceroy Bali Blog
Masyarakat Bali menganut agama Hindu yang dikenal sebagai Agama Hindu Dharma . Budaya dan tradisi Bali memengaruhi hampir setiap aspek kehidupan di pulau ini dan menarik orang-orang ke Bali untuk melihat dan mengalaminya. Kepercayaan penting dalam agama Hindu Bali adalah bahwa unsur-unsur alam dipengaruhi oleh roh.
Kesimpulan
Kebiasaan orang Bali sehari-hari bukan hanya sekadar rutinitas, tetapi mencerminkan nilai-nilai kehidupan yang luhur dan begitu sangat harmonis.
Mulai dari sembahyang, keterlibatan dalam banjar, penggunaan pakaian adat, hingga penerapan filosofi Tri Hita Karana—semuanya membentuk identitas Bali yang unik dan dihormati dunia.
Di tengah derasnya arus modernisasi dan pariwisata global, masyarakat Bali tetap mampu mempertahankan jati diri budaya mereka tanpa kehilangan relevansi.
Justru inilah yang menjadikan Bali begitu istimewa tempat di mana tradisi dan kemajuan bisa berjalan beriringan.