URL Mana yang Ramah SEO? Ini Panduan Lengkapnya!
URL mana yang ramah SEO? nah, banyak orang fokus ke konten dan kata kunci, tapi kadang lupa kalau struktur URL juga punya peran penting dalam optimasi mesin pencari.
Pada prinsipnya, struktur URL yang tepat tentunya bisa membantu Google lebih mudah memahami isi halaman dan membuat pengunjung lebih percaya untuk mengklik.
Dalam dunia SEO, URL bukan sekadar alamat halaman. Salah satu unsur ini adalah pintu masuk pertama yang memberi kesan pada mesin pencari dan para pengguna.
Kalau URL kamu berantakan, panjang tak jelas, atau dipenuhi karakter aneh, bisa-bisa halamanmu sulit ditemukan. Maka dari itu, penting banget untuk tahu URL mana yang ramah SEO.
Untuk mendongkrak peringkat halaman di hasil pencarian, Candi.id bakal ngebahas dengan santai tapi tuntas soal URL supaya kamu tahu seperti apa bentuknya yang disukai Google.
Apa contoh URL yang ramah SEO?
Misalnya, “ https://www.example.com/seo-friendly-url ” merupakan contoh URL yang ramah SEO karena mematuhi prinsip-prinsip ini, sehingga mudah dipahami oleh pengguna dan mesin pencari, yang dapat berkontribusi pada pengoptimalan mesin pencari yang lebih baik dan visibilitas dalam hasil pencarian
Fungsi Struktur URL
URL adalah salah satu elemen pertama yang dibaca Google saat mengindeks halaman. Bukan cuma robot mesin pencari, pengunjung manusia pun biasanya akan lebih percaya pada URL yang rapi dan mudah dipahami. Contohnya:
- URL seperti https://tokoelektronik.com/produk/televisi-led-32-inci jelas lebih menarik daripada
- https://tokoelektronik.com/index.php?id=2345&cat=elek-23
Google menyukai URL yang relevan, mudah dibaca, dan mencerminkan isi halaman. Jadi, jangan dianggap remeh ya!
Ciri-Ciri URL yang SEO Friendly
Berikut beberapa karakteristik URL yang ramah SEO yang bisa langsung kamu terapkan:
1. Pendek dan Padat
URL tidak perlu panjang-panjang. Semakin ringkas, semakin mudah diingat dan dibagikan. Tapi tetap pastikan isinya informatif.
- Contoh URL bagus https://blogtravel.com/wisata-bali
- Bukan: https://blogtravel.com/artikel/2025/05/16/perjalanan-wisata-menakjubkan-ke-bali-dan-lombok-dengan-hemat
2. Mengandung Kata Kunci
Masukkan kata kunci utama dari artikelmu ke dalam URL. Ini membantu mesin pencari memahami topik halaman.
Contoh: Kalau artikelmu tentang "cara membuat kopi", URL-nya bisa jadi: https://kopiku.com/cara-membuat-kopi
URL mana yang lebih baik untuk SEO?
Gunakan URL statisSebaiknya hindari karakter khusus seperti “?”, “&”, dan “=”. URL statis mudah dibaca oleh pengunjung dan mesin pencari. Itu membuat URL Anda tetap mudah dibaca dan tampak dapat dipercaya. Ada beberapa keadaan di mana Anda mungkin ingin menggunakan parameter tambahan ke URL.
3. Gunakan Tanda Hubung
Google membaca tanda hubung (-) sebagai pemisah kata, tapi tidak dengan underscore (_). Jadi, selalu gunakan tanda hubung.
- Contoh yang benar: cara-membuat-nasi-goreng
Contoh yang salah: cara_membuat_nasi_goreng
4. Tanpa Karakter Aneh
Hindari karakter yang membingungkan seperti &, %, =, atau simbol tak lazim lainnya. Ini bisa mengganggu proses crawling Google.
5. Gunakan Huruf Kecil
Huruf kapital bisa menyebabkan duplikat URL jika server kamu case-sensitive. Lebih aman pakai huruf kecil semua.
Mengapa penting untuk memiliki URL yang ramah SEO?
Tujuan dari struktur URL yang ramah SEO adalah untuk memenuhi kebutuhan audiens target kamu dan membantu mesin pencari lebih memahami halaman web kamu. URL yang ramah SEO bersifat singkat, ilustratif, dan menyertakan kata kunci yang relevan.
URL Dinamis vs. URL Statis
Banyak pemilik website bingung soal ini. Sebenarnya, URL statis cenderung lebih SEO-friendly karena lebih mudah dibaca dan dipahami, baik oleh mesin pencari maupun manusia.
- URL dinamis:
https://tokobuku.com/index.php?id=452&cat=novel - URL statis:
https://tokobuku.com/novel-bestseller
Kalau kamu pakai CMS seperti WordPress, kamu bisa atur struktur permalink untuk mengubah URL jadi lebih ramah SEO.
Tips Praktis Membuat URL SEO Friendly
- Hilangkan kata-kata yang tidak perlu, seperti "dan", "di", "ke", jika tidak menambah makna.
- Hindari duplikasi URL yang berbeda tapi punya isi konten yang sama.
- Jangan terlalu dalam struktur direktori, cukup 1–2 folder.
- Gunakan redirect 301 jika mengubah URL, supaya tidak kehilangan traffic atau ranking.
Kesalahan Umum yang Harus Dihindari
Agar lebih maksimal, kamu juga perlu tahu hal-hal yang harus dihindari saat membuat URL:
- Menggunakan angka acak atau ID produk saja
→ Google nggak tahu ini tentang apa - URL hasil translate otomatis dari judul panjang
→ Biasanya terlalu bertele-tele - Mengubah struktur URL tanpa redirect
→ Bisa bikin traffic anjlok
Hindari juga mengganti URL halaman lama tanpa alasan jelas. Konsistensi sangat penting dalam SEO.
Situs web mana yang ramah SEO?
Semua pembuat situs web bagus untuk SEO karena semuanya memiliki fitur untuk membantu kamu mengoptimalkan mesin pencari. Google juga akan memberi peringkat situs web apa pun yang ramah SEO, apa pun platform yang Anda gunakan. Pilihan situs web populer meliputi WordPress, Squarespace, Shopify, dan Wix
Contoh URL SEO Friendly di Berbagai Jenis Website
- Blog: https://blogkesehatan.com/manfaat-berjemur-pagi-hari
- E-commerce: https://tokosepatu.com/sneakers-pria-nike-air-max
- Berita: https://beritahariini.com/politik/prabowo-resmikan-bandara-baru
Strukturnya mudah dibaca, jelas topiknya, dan tetap ringkas.
Bagaimana Cara Mengecek URL Kita Sudah SEO Friendly?
Kamu bisa cek manual, atau pakai tool seperti:
- Google Search Console
- Ahrefs Site Audit
- Screaming Frog SEO Spider
- Ubersuggest (gratis dan user-friendly)
Lihat apakah URL terlalu panjang, ada parameter aneh, atau ada halaman dengan struktur URL tidak jelas.
Kesimpulan
Jadi URL mana yang ramah SEO? Jawabannya: yang pendek, mengandung kata kunci, mudah dibaca, dan bebas karakter aneh. Jangan anggap remeh bagian ini karena URL adalah fondasi dari struktur halaman web yang baik.
Kalau kamu lagi bikin website atau memperbaiki struktur SEO lama, perhatikan betul-betul bagian URL ini. Sering kali hal-hal kecil seperti ini justru jadi pembeda besar di hasil pencarian Google.