Nyari kopi dengan kafein tinggi di Indonesia bikin melek seharian? Simak daftarnya beserta kadar dan aromanya yang cocok buat begadang atau kerja lembur.

Kalau kamu termasuk orang yang ngerasa ngantuk mulu walau udah ngopi, bisa jadi kamu belum nemu kopi dengan kadar kafein yang cukup tinggi.

Padahal, di Indonesia banyak banget loh jenis kopi yang punya kandungan kafein tinggi dan rasa yang khas. Apalagi buat kamu yang kerja sampai larut malam, sering begadang, atau butuh energi ekstra, kopi jenis ini bisa jadi penyelamat banget.

Tapi, ngomongin soal kopi dengan kafein tinggi di Indonesia, sebenarnya kopi mana aja sih yang punya kandungan kafein lebih banyak dibandingkan kopi biasa?

Dan apa yang bikin kafeinnya lebih tinggi jenis bijinya, cara roasting, atau cara seduhnya? Nah, di artikel ini, kita bakal ngobrolin semua itu dengan gaya santai, tapi tetap padat informasi. Yuk, simak sampai akhir!

Apa itu kafein dan kenapa orang cari yang tinggi? Kafein adalah senyawa alami yang biasanya ada di kopi, teh, dan cokelat. Efek utamanya adalah bikin kita lebih fokus, melek, dan segar.

Buat sebagian orang, kopi biasa kadang kurang “nendang” efeknya, jadi mereka cari jenis kopi dengan kafein yang lebih tinggi. Biasanya buat ngejar stamina, kerja otak, atau sekadar biar nggak nguap di tengah meeting panjang.

Yang menarik, kandungan kafein di setiap kopi bisa beda-beda. Tergantung dari jenis biji kopi (Arabika atau Robusta), cara pengolahan, tingkat roasting, sampai cara seduhnya.

Dan kabar baiknya, Indonesia punya banyak jenis kopi yang kadar kafeinnya di atas rata-rata.

1. Robusta

Kalau ngomongin kopi dengan kafein tinggi di Indonesia, jenis Robusta harus banget ada di daftar paling atas. Kandungan kafeinnya bisa mencapai 2,2% hingga 2,7%, hampir dua kali lipat dari kopi Arabika yang cuma sekitar 1,2%.

Beberapa daerah penghasil kopi Robusta terbaik di Indonesia antara lain:

  • Lampung: terkenal dengan kopi robustanya yang kuat dan pahit.
  • Bengkulu: punya rasa earthy dan aftertaste yang pekat.
  • Sumatera Selatan: terutama dari daerah Semendo, Robusta-nya dikenal beraroma cokelat gelap dan sangat berenergi.

Kalau kamu suka kopi yang “berasa”, Robusta dari daerah-daerah ini bisa jadi pilihan pas.

2. Kopi Gayo

Meski kopi Arabika terkenal lebih ringan dari Robusta dalam hal kafein, ada juga loh jenis Arabika lokal yang punya kandungan cukup tinggi, salah satunya adalah Kopi Gayo dari Aceh.

Kopi ini memang kandungan kafeinnya lebih rendah dari Robusta, tapi karena metode seduh dan roasting tertentu, efeknya bisa cukup kuat terutama buat kamu yang sensitif terhadap kafein.

Selain itu, Kopi Gayo punya keunggulan di aroma dan cita rasa yang kompleks, cocok buat kamu yang pengen melek tapi tetap menikmati rasa kopi yang halus dan nikmat.

3. Kopi Flores Bajawa

Dari timur Indonesia, ada Kopi Flores Bajawa, yang berasal dari dataran tinggi Flores, Nusa Tenggara Timur.

Jenisnya Arabika, tapi karena ditanam di ketinggian lebih dari 1.200 mdpl, biji kopinya punya kepadatan dan kandungan kafein yang lumayan tinggi untuk ukuran Arabika.

Flores Bajawa terkenal punya aroma floral dan aftertaste manis yang nggak bikin enek. Tapi kalau diseduh pakai metode pour over atau espresso, efek kafeinnya bisa cukup terasa. Cocok buat kamu yang butuh energi, tapi tetap pengen kopi yang smooth.

4. Kopi Toraja

Kopi Toraja dari Sulawesi juga sering jadi andalan. Meski lebih dikenal karena body dan acidity-nya yang kompleks, banyak yang bilang kopi ini bisa “nendang” banget kalau diseduh dengan teknik tertentu seperti V60 atau French press.

Kandungan kafeinnya nggak setinggi Robusta, tapi efeknya tahan lama—bikin kamu tetap fokus dan segar sepanjang hari. Cocok buat temen kerja di pagi atau siang hari.

5. Kopi Luwak

Meski terkenal karena proses fermentasinya yang unik (lewat saluran pencernaan luwak), Kopi Luwak ternyata juga punya kadar kafein lumayan tinggi, terutama yang berbasis Robusta.

Tapi harus hati-hati, ya. Banyak kopi luwak palsu di pasaran. Kalau kamu mau coba efek “tendangan” dari kopi ini, pastikan beli dari produsen yang terpercaya. Meski mahal, buat sebagian orang sensasi dan efeknya memang beda.

Mau kafein makin terasa? Ini beberapa trik sederhana yang bisa kamu coba:

  • Gunakan metode seduh manual seperti French press atau AeroPress lebih banyak ekstraksi kafein dibanding kopi instan.
  • Pilih roasting medium to dark karena bisa mengeluarkan rasa pahit dan memperkuat efek kafein.
  • Perhatikan ukuran gilingan—semakin halus, semakin banyak kafein yang keluar saat seduh.
  • Pakai perbandingan kopi ke air yang lebih tinggi (misalnya 1:12) untuk hasil yang lebih pekat.

Sebenarnya, semua kembali ke toleransi tubuh masing-masing. Kafein dalam dosis wajar (sekitar 200 hingga 400 mg/hari) umumnya aman untuk orang dewasa.

Tapi kalau kamu punya masalah lambung, tekanan darah tinggi, atau sering cemas, lebih baik konsultasi dulu sebelum rutin minum kopi berkafein tinggi.

Jadi kopi dengan kafein tinggi di Indonesia bikin melek nggak sulit dicari bahkan ada di mana-mana.

Mulai dari Robusta Lampung, Arabika Gayo, hingga Flores Bajawa, semuanya punya karakter dan tendangan kafein yang bisa kamu pilih sesuai selera dan kebutuhan.

Kalau kamu tipe yang suka kopi bold, Robusta pasti cocok. Tapi kalau kamu lebih suka cita rasa yang kompleks tapi tetap “melek”, Arabika dari dataran tinggi seperti Gayo dan Toraja bisa jadi pilihan.

Dan yang paling penting, nikmati secangkir kopi dengan bijak dan sesuai kebutuhan, ya. (Dila Nashear)