Grok AI Adalah Pesaing ChatGPT? Simak Fitur dan Cara Aksesnya
Grok AI adalah chatbot canggih buatan Elon Musk yang terintegrasi dengan X (Twitter). Cek fitur, cara akses, keunggulannya dan apa benar jadi pesaing kuat ChatGPT?
Pernah dengar soal Grok AI? Belakangan ini namanya rajin muncul di dunia teknologi, terutama sejak Elon Musk ikut nimbrung lewat perusahaannya yang bernama xAI.
Grok AI adalah kecerdasan buatan (AI) yang dirancang untuk menyaingi ChatGPT milik OpenAI. Sistemnya punya sentuhan lebih berani, rada nyeleneh, tapi responsif.
Bagi pengguna aktif X, mungkin udah sempat lihat sekilas soal Grok. Yap, chatbot ini memang diintegrasikan langsung ke dalam platform media sosial milik Musk itu
Ini bukan sekadar chatbot biasa. Dengan akses real-time ke data X dan pendekatan yang lebih terbuka, Grok digadang-gadang bakal jadi lawan serius di dunia chatbot AI.
Di artikel ini, Candi.id kupas tuntas apa itu Grok AI, bagaimana cara kerjanya, apa kelebihannya, dan kenapa banyak orang mulai membicarakannya. Yuk, disimak ya.
Secara sederhana Grok AI adalah chatbot cerdas yang dikembangkan oleh perusahaan xAI milik Elon Musk. Kehadirannya jadi pilihan di tengah perkembangan teknologi.
Grok dirancang untuk menjawab pertanyaan, membantu pengguna dengan berbagai informasi, hingga memberikan opini dalam gaya yang lebih manusiawi bahkan terkadang satir dan lucu.
Nama Grok sendiri diambil dari novel fiksi ilmiah klasik berjudul Stranger in a Strange Land karya Robert A. Heinlein. Di buku itu, “grok” berarti memahami secara mendalam, secara intuitif dan total.
Dan Musk tampaknya ingin Grok benar-benar jadi AI yang bisa “paham” manusia, bukan cuma menjawab ala mesin. Grok dikembangkan oleh xAI, startup kecerdasan buatan yang didirikan Elon Musk pada tahun 2023.
Tujuannya cukup ambisius menciptakan AI yang bisa memahami realitas alam semesta dengan cara yang lebih transparan dan tidak terlalu dibatasi oleh filter politik atau sensor tertentu.
Berbeda dengan perusahaan AI lain yang cenderung bermain aman dan moderat, Musk mengklaim bahwa Grok akan lebih berani dan terbuka dalam memberikan jawaban.
Bahkan, dalam beberapa demo awal, Grok sempat viral karena memberikan jawaban dengan gaya bercanda khas Elon Musk. Suka atau nggak, Grok langsung mencuri perhatian.
Salah satu keunikan Grok adalah integrasinya langsung ke dalam platform media sosial X (dulu Twitter). Ini berarti Grok punya akses ke postingan real-time di X, dan bisa memberikan jawaban berdasarkan percakapan atau tren yang sedang terjadi di dunia nyata.
Misalnya, kamu nanya, “Apa yang sedang viral hari ini di Indonesia?” Grok bisa langsung menjawab berdasarkan data X tanpa harus menunggu update harian seperti chatbot lain.
Ini jelas kelebihan besar, terutama buat kamu yang suka cari info terkini dan update cepat. Sekilas, Grok dan ChatGPT punya fungsi yang mirip: menjawab pertanyaan pengguna dengan AI. Tapi ada beberapa perbedaan mendasar yang bikin Grok terasa beda:
- Gaya Bahasa Lebih Santai dan Kadang Sarkastik
Grok sengaja dirancang dengan kepribadian yang lebih nyentrik. Kalau kamu suka gaya Elon Musk yang suka “nge-troll”, kamu mungkin cocok dengan Grok. - Real-Time Access ke X (Twitter)
Grok bisa mengakses data dari X secara langsung. Sementara ChatGPT hanya bisa menjawab berdasarkan data yang sudah ada (kecuali pakai versi web browsing). - Filosofi “Open Conversation”
Elon Musk mengklaim bahwa Grok tidak akan terlalu dibatasi oleh “woke culture” atau bias politik. Jadi kamu bisa bertanya hal-hal yang lebih bebas, walau tentu tetap dalam batas kebijakan.
Saat ini, Grok belum tersedia untuk publik secara global. Tapi pengguna X Premium (dengan langganan berbayar) di beberapa negara sudah bisa mencobanya lebih dulu.
Nantinya, Grok kemungkinan akan tersedia dalam bentuk aplikasi mandiri atau fitur tambahan di dalam X.
Belum ada kabar resmi kapan Grok bisa diakses di Indonesia secara luas, tapi melihat perkembangan cepatnya, bisa jadi tahun 2025 ini kamu sudah bisa mencoba langsung.
Berikut beberapa hal yang bisa kamu lakukan dengan Grok:
- Tanya jawab umum (seperti ChatGPT)
- Minta opini atau analisis lucu soal topik tertentu
- Cari tahu topik yang lagi viral
- Bikin thread, caption, atau cuitan kreatif
- Cari informasi real-time dari jagat Twitter
Singkatnya, Grok bisa jadi teman ngobrol virtual yang cerdas, cepat tanggap, dan nggak terlalu kaku. Respons netizen sejauh ini cukup beragam atas kehadiran Grok
Ada yang suka karena terasa lebih segar dan lucu dibanding AI lain, tapi ada juga yang merasa gaya jawabannya kadang terlalu “nyeleneh” dan kurang netral.
Beberapa pengguna Twitter menyebut Grok sebagai “AI yang doyan bercanda tapi pintar”, dan itu mungkin deskripsi yang paling pas.
Tapi apapun pendapatnya, nggak bisa dipungkiri bahwa Grok berhasil memancing rasa penasaran banyak orang. Dan dengan Elon Musk di belakangnya, pasti ke depannya bakal ada banyak fitur baru yang bikin Grok makin menarik.
Jadi Grok AI adalah inovasi terbaru di dunia chatbot yang membawa pendekatan baru: lebih terbuka, lebih santai, dan lebih real-time.
Dengan integrasi langsung ke platform X dan gaya khas Elon Musk, Grok punya potensi besar buat jadi alternatif menarik selain ChatGPT atau Bard dari Google.
Kalau kamu pengin AI yang nggak cuma cerdas tapi juga punya kepribadian, Grok bisa jadi jawabannya. Kita tinggal tunggu kapan versi globalnya dirilis dan bisa dinikmati lebih luas, termasuk di Indonesia. (Dila Nashear)