Ternyata masih ada tradisi orang betawi yang masih terjaga hingga saat ini. Walaupun, kini Jakarta sudah menjadi kota dengan masyarakat yang berasal dari berbagai suku, tetapi anda masih bisa menemukan penduduk Jakarta asli yakni orang Betawi. Semejak kemerdekaan Indonesia,orang betawi sendiri seakan menjadi minoritas di kotanya sendiri. Terutama sejak tahun 1961 silam

Fakta unik yang bisa anda temukan dari orang betawi adalah mereka selalu menjunjung tradisi turun temurun. Walaupun hampir sebagian besar tradisi betawi musnah oleh zaman, ternyata masih ada beberapa tradisi orang betawi yang seakan tidak pernah pudar. Tentunya sebagai orang Indonesia, anda sudah tidak asing dengan orang betawi bukan? Terlebih lagi gaya bicara yang dimiliki oleh orang betawi yang terkesan unik dan berbeda.

Tradisi dan kebiasaan orang betawi 

Berbicara soal Jakarta, memang tidak hanya terbatas dalam dunia kemacetan saja, tetapi anda juga bisa menemukan sisi unik Jakarta melalui orang-orang betawi ini.  Orang-orang Betawi Sendiri dikenal sebagai penduduk yang memiliki keunikan tersendiri terlebih lagi dalam hal tradisi maupun kebiasaan yang dimiliki.

Tradisi maupun kebiasaan tersebut ternyata sudah berlangsung sejak lama dan masih dilestarikan hingga saat ini. Jika anda ingin mengenal lebih dekat dengan penduduk Betawi ini, maka anda wajib untuk mengetahui apa saja tradisi dan kebiasaan unik yang dimiliki oleh orang betawi tersebut dan masih lestari hingga saat  ini.

  1. Tanjidor 
Tanjidor menjadi tradisi orang betawi yang pertama yang ternyata masih lestari hingga saat ini. Tanjidor ini sendiri merupakan tradisi khas orang Betawi yang berasal dari Portugis. Dimana Tanjedor ini sendiri merupakan alat music dengan dawai yang cukup unik dan mungkin hanya bisa ditemukan di Jakarta saja.

Photo By: http://www.majalahpraise.com/

Tak bisa dipungkiri apabila music eropa memberikan pengaruh yang cukup besar didalam kesenian betawi yang satu ini. Didalam masa penjajahan puluhan tahun silam, tanjidor sendiri digunakan sebagai alat music yang dimainkan oleh para budak guna sebagai hiburan kepada para majikannya.

Tetapi kini, tanjidor biasanya akan dimainkan untuk acara-acara tertentu saja bagi masyarakat Jakarta. Bahkan biasanya juga dijadikan sebagai pertunjukan yang unik.

  1. Ondel-ondel
Selain tradisi tanjidor, tradisi lainnya yang tidak kalah populer dan menarik di Jakarta adalah tradisi ondel-ondel. Tradisi ini sendiri memang masih bisa anda temukan dengan mudah di kawasan kampung betawi. Boneka raksasa yang berasal dari Betawi ini sendiri awalnya memang memiliki dinamakan barongan

Photo By: https://live.staticflickr.com/

Tetapi seiring dengan adanya perkembangan zaman, namanya berubah menjadi ondel-ondel. Hal  ini tidak lain karena ada seorang penyanyi bernama Benyamin Sueb yang menyanyikan lagu dengan judul ondel-ondel. Kendati demikian, pada tahun 1960, banyak orang yang menyebutnya sebagai barongan

  1. Tari Lenggang Nyai
Selain itu, ada juga tradisi orang betawi lainnya  yakni tari tari lenggang Nyai. Tarian ini sendiri menjadi tarian tradisional oleh orang betawi. Tarian ini sendiri ternyata juga terinspirasi dari  kisah Nyai Dasima yang cukup popular kala itu.

Photo By: https://statik.tempo.co/

Nyai Darisman Sendiri merupakan seorang penduduk pribumi yang menikah dengan seorang pria Belanda bernama Edward William. Namun setelah pernikahan tersebut terjadi, hak-hak yang dimiliki oleh Nyai Darisma pun dirampas. Inilah yang membuat beliau akhirnya memperjuangkan hak dan kebebasan yang dimilikinya. Sebagai bentuk apresiasi, tarian Lenggang Nyai ini pun dipersembahkan untuk beliau.

  1. Roti Buaya 
Masih penasaran dengan tradisi yang berasal dari tanah Betawi lainnya? Nah, tradisi yang berikutnya adalah Roti Buaya. Tentu anda sudah tidak asing lagi dengan roti buaya ini bukan? Ya, roti buaya sendiri memang tidak pernah bisa dilepaskan dari masyarakat betawi.  Karena memang roti buaya ini dianggap sebagai simbol dari kesetiaan.

Photo By: https://i.misteraladin.com/

Hal ini tidak lain karena buaya sendiri merupakan hewan yang sangat setia. Karena mereka akan kawin selama satu kali saja dalam seumur hidup. Untuk pernikahan sendiri, biasanya roti ini memiliki ukuran hingga 50 cm bahkan ada juga yang mencapai 100 cm loh.  Tentunya ini cukup raksasa bukan?

  1. Gaya bicara yang ceplas-ceplos
Selain tradisi betawi yang unik, anda juga harus mengetahui kebiasaan yang dimiliki oleh orang-orang betawi. Nah, kebiasaan pertama yang dimiliki oleh orang betawi adalah gaya bahasa yang cenderung ceplas-ceplos. Mungkin ketika pertama kali anda datang ke kampung Betawi, anda akan kaget ketika mendengar gaya bicaranya, tapi ini merupakan hal yang biasa.

Karena memang orang betawi sendiri cenderung berbicara dengan gaya yang ceplas-ceplos. Mereka biasanya akan langsung berbicara apa adanya dan langsung ke topic pembicaraan utama. Walaupun banyak orang yang menilai gaya bahasa mereka cenderung kasar, tetapi itu sudah menjadi hal yang biasanya bagi mereka.

  1. Kehidupan social yang religius 
Tentunya anda sudah pernah melihat sekilas kehidupan orang Betawi di film-film Indonesia bukan? Pastinya mereka akan ditampilkan dengan kehidupan sosial yang religius bukan? Ya, memang orang betawi sendiri ternyata memang terkenal mempunyai kehidupan social yang cukup religious.

Hal ini tidak lain karena ada banyak hal yang mempengaruhi kehidupan sosial orang betawi seperti mengadopsi nilai-nilai agama islam dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini memang karena mayoritas penduduk asli betawi beragama Islam.

  1. Pakaian khas Betawi 
Berbicara tentang pakaian khas Betawi, betawi sendiri memang terkenal memiliki pakaian adatnya tersendiri. hingga saat ini, anda juga bisa menemukan dengan mudah masyarakat betawi yang mengenakan pakaian adat Betawi ini dalam kehidupan sehari-hari. Yang dimaksud disini bukanlah pakaian adat untuk pernikahan.

Tetapi pakaian adat yang dipakai untuk sehari-hari. Dimana ciri khas dari pakaian adat sehari-ahri masyarakat betawri adalah baju koko dan kopiah hitam. Selain itu, ada juga yang menggunakan sarung.

  1. Tradisi Nganter
Kebiasaan orang betawi yang satu ini mungkin juga masih bisa anda temukan dengan mudah. Nganter dalam bahasa Indonesia sendiri memiliki arti mengantarkan. Dapat mengantarkan barang maupun makanan. Ini merupakan tradisi atau kebiasaan yang kerap dilakukan oleh masyarakat Betawi ketika bulan puasa.

Biasanya seseorang yang membuat hidangan makanan tertentu akan mengantarkan hidangan tersebut kepada tetangga maupun kerabat dekat. Dan uniknya lagi, biasanya orang yang  memberikan makanan tersebut akan mendapatkan balasan dari orang yang diberinya. Biasanya tradisi ini akan lebih mudah ditemukan ketika idul fitri.

  1. Nyambat 
Yang dimaksud nyambat disini bukanlah mengeluh, tetapi mengajak orang lain untuk melakukan gotong royong untuk mengerjakan suatu pekerjaan tertentu. Didalam masyarakat betawi, kegiatan ini sendiri ternyata sudah turun temurun hingga saat ini. Nyambat sendiri biasanya dilakukan ketika akan mengerjakan sesuatu yang berat seperti membangun rumah maupun untuk membajak sawah.

Semua pekerjaan yang dilakukan dengan cara nyambat ini adalah sukarela. Ini berarti para masyarakat yang terlibat didalamnya tidak akan mendapatkan bayaran. Tetapi biasanya pihak yang mengajak untuk melakukan nyambat harus menyediakan makanan maupun minuman.

  1. Tidak Suka Merantau 
Merantau untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik memang menjadi kebiasaan bagi banyak orang di Indonesia. walaupun demikian, ini bukanlah tradisi betawi yang bisa anda temukan dengan mudah. Hal ini tidak lain karena ternyata orang Betawi sendiri dikenal sebagai orang yang tidak suka untuk merantau.

Hal ini tidak lain mungkin disebabkan karena adanya factor kemapanan ekonomi serta adanya rasa kekeluargaan yang cukup tinggi. Masyarakat Betawi sendiri ternyata lebih suka untuk mencari pekerjaan yang tidak jauh dari tempat tinggal mereka. Terlebih lagi di Jakarta,semua bisa ditemukan dengan mudah.

  1. Mempunyai toleransi yang sangat tinggi
Walaupun mayoritas suku Betawi sendiri memiliki agama Islam, tetapi ternyata toleransi keagamaan yang mereka miliki cukup tinggi loh. Suku betawi sendiri ternyata sudah terkenal bisa hidup berdampingan dengan masyarakat yang berasal dari berbagai kalangan dengan damai.

Bagi masyarakat Betawi sendiri, rasa toleransi tersebut ternyata diterapkan untuk menciptakan kehidupan sosial yang lebih rukun dan damai tanpa adanya perselisihan maupun pertentangan.

  1. Jago untuk pencak silat 
Jangan heran apabila banyak masyarakat Betawi yang jago-jago untuk pencak silat. Pencak silat bagi warga betawi sendiri seakan sudah menjadi kebiasaan yang sudah melekat. Pencak silat sendiri merupakan salah satu seni beladiri yang berasal dari Indonesia bahkan sudah terkenal hingga ke Mancanegara.

Orang yang menguasai pencak silat sendiri dikenal dengan sebutan Jawara. Tetapi jika dilihat lebih detail lagi, pencak silat yang berasal dari Betawi ini sendiri memiliki perbedaan tersendiri dimana dari gerakan tangannya yang akan mengandalkan pertarungan dengan jarak dekat.

  1. Memberikan uang 
Memberikan uang bagi warga Betawi sudah  menjadi kebiasaan orang betawi. Tradisi ini sendiri dikenal dengan sebutan Ngasih Duit. Ngasih duit ini sendiri biasanya menjadi kebiasaan pada saat idul fitri.  Adapun keunikan lainnya adalah uang yang diberikan merupakan uang yang baru saja ditukarkan dengan bank.

Uang tersebut biasanya akan diberikan kepada anak-anak yang datang untuk lebaran ke rumah orang yang lebih tua. Tujuannya adalah untuk membuat mereka bahagia.

  1. Pandai untuk mengaji
Tak bisa dipungkiri apabila masyarakat Betawi memang tidak bisa dilepaskan dengan kehidupan religius yang cukup tinggi. Salah satu hal unik yang bisa anda temukan di Betawi adalah hampir semua anak-anak sudah bisa mengaji. Hal ini bukan tanpa sebab karena para orang tua akan merasa malu apabila anaknya tidak pandai dalam mengaji.

Bukan hanya itu saja, bagi mereka hukuman social mungkin juga akan berlaku apabila anaknya tidak bisa membaca Alquran.Untuk mengantisipasi hal itulah, maka para orangtua biasanyamemasukkan anak ada madrasah Ibtidaiyah

  1. Ngored 
Tradisi orang betawi lainnya yang masih terjaga hingga sekarang adalah Ngored. Ngored ini sendiri merupakan tradisi membersihkan makam keluarga sebelum bulan Ramadhan menjelang. Bukan hanya sekedar membersihkan makamnya saja, tetapi biasanya juga dibarengi dengan pembacaan doa bagi orang-orang yang sudah meninggal.

Tetapi kebiasaan  yang satu ini tidak disertai dengan adanya penyebaran bunga seperti kegiatan nyekar yang ada di kawasan jawa. Inilah yang membedakan tradisi bersih makam yang berasal dari betawi dengan orang jawa.

Demikian beberapa Tradisi orang betawi yang masih ada dan terjaga hingga saat ini. Sebagai salah satu suku asli Jakarta, orang Betawi memang memiliki keunikan tersendiri. dengan membaca kebiasaan diatas, maka anda semakin dekat dengan orang betawi.