Ada rencana berkunjung ke Kota Jogja atau tertarik dengan kota ini? Jika jawabannya iya, berarti artikel ini sangat tepat untuk Anda.

Pada penjelasan berikut ini, kita akan membahas fakta-fakta unik kota Yogyakarta. Beberapa informasi yang akan dijelaskan berikut mungkin akan membuatmu tercengang. Apa saja kira-kira? Tak perlu berpanjang kata, mari kita gali informasi unik tentang kota ini melalui poin-poin berikut.

1. Jogja, Yogya, atau Yogyakarta?

Kota Jogja - 11 Fakta Unik Kota Jogja - Candi

Anda mungkin sering bertanya apa bedanya Jogja, Yogya, atau Yogyakarta? Ketiga nama tersebut sering digunakan untuk daerah ini. Baik Jogja, Yogya, atau Yogyakarta sekilas memang mirip. Namun, ada sedikit perbedaan untuk ketiga kata tersebut.

Secara resmi, kota ini terdaftar dengan nama Yogyakarta yang telah diresmikan pada 7 Oktober 1756. Jadi, untuk hal-hal yang sifatnya formal, terutama urusan kenegaraan, nama yang digunakan adalah Yogyakarta. Yogya juga sering dipakai untuk menyebut kota ini. Yogya adalah kependekan dari Yogyakarta. Jadi, nama tersebut tetap mengacu ke nama Yogyakarta secara resmi.

Lalu, apa bedanya dengan Jogja? Sebelum membahas tentang nama Jogja, pertama-tama Anda harus mengenal perbedaan antara Kota Yogyakarta dengan Daerah Istimewa Yogyakarta. Kota Yogyakarta hanya mengacu ke kawasan kota, di antaranya Jalan Malioboro, Pasar Beringharjo, Titik 0 KM, Tugu Jogja, hingga Keraton. UGM, UNY Tebing Breksi bukan terletak di Kota Yogyakarta, melainkan di Sleman. Kemudian, ISI, Hutan Pinus Mangunan, Warung Sate Klatak juga bukan termasuk wilayah Kota Jogjakarta, melainkan Kota Bantul.

Berdasarkan hal tersebut, bisa kita simpulkan bahwa Kota Yogyakarta adalah salah satu kota yang termasuk di kawasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kawasan DIY sendiri meliputi Kota Yogyakarta, Bantul, Sleman, Gunung Kidul, dan Kulon Progo. Setelah paham bedanya Yogyakarta dengan Daerah Yogyakarta, sekarang kita akan membahas tentang Jogja.

Jika Yogyakarta adalah nama resmi ibu kota Provinsi, Jogja menjadi nama populer yang dipakai untuk mempromosikan wilayah DIY. Jadi, kata Jogja tidak hanya mengacu kepada Kota Yogyakarta, melainkan lima kabupaten/kota di kawasan DIY.

Pada tahun 2015 lalu, pemerintah telah meresmikan tagline baru untuk kota ini, yakni Jogja Istimewa. Tagline ini menggantikan tagline “Never Ending Asia” yang sudah dipakai selama kurun waktu 13 tahun. Mengacu pada hal tersebut, Jogja bisa dipakai untuk merujuk seluruh kawasan yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan kata lain, tidak salah jika ada orang yang menyebutkan bahwa UGM terletak di Jogja atau Warung Sate Klatak terletak di Jogja. Nama ini memang mengacu ke seluruh kawasan DIY.

2. Sistem Kerajaan Masih Digunakan untuk Memilih Kepala Daerah

Daerah Istimewa Yogyakarta setara dengan Provinsi. Jika provinsi pada umumnya dipimpin oleh satu kepala daerah yang disebut dengan gubernur, Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki sebutan lain untuk kepala daerah, yakni Sultan.

Menurut UU Nomor 13 Tahun 2012, keistimewaan pada kawasan DIY meliputi beberapa hal berikut.

  • Sistem pengisian jabatan
  • Kelembagaan pemerintahan DIY
  • Kebudayaan
  • Pertahanan
  • Tata Ruang
Pada poin pertama, sistem pengisian jabatan untuk gubernur dan wakil gubernur dipilih berdasarkan kerajaan. Calon gubernur atau sultan adalah keturunan dari Hamengku Buwono, sedangkan wakil gubernur ditempati oleh keturunan Adipati Paku Alam.

Jadi, untuk pemilihan Kepala Daerah, DIY tidak pernah mengadakan pilkada layaknya daerah-daerah lainnya. Sistem pemerintahannya masih mempertahankan sistem kerajaan, yakni Kasultanan Ngayogyakarta dan Kadipaten Pakualaman.

3. Candi Borobudur Bukan di Jogja, Melainkan di Magelang

Jogja memang lekat dengan seni dan budaya. Di kota ini, Anda bisa menemukan banyak candi yang menjadi warisan budaya Jogja. Salah satunya yang paling terkenal adalah Candi Prambanan.

Karena candi cukup identik dengan Jogja, banyak wisatawan yang salah paham. Mereka menyebut Candi Borobudur, salah satu candi yang paling megah di Jawa, sebagai candi yang terletak di kawasan Jogja. Padahal, pada kenyataannya, candi ini tidak terletak di kawasan Jogja, melainkan di Magelang. Lokasi tepatnya adalah di Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Kesalahan ini sangat wajar di kalangan wisatawan luar Jogja. Saking wajarnya, jika Anda memberi fakta bahwa Candi Borobudur terletak di Magelang, beberapa orang mungkin masih ngeyel. Tak perlu berdebat, ya! Di kalangan wisatawan, nama Jogja memang lebih populer daripada Magelang. Maka dari itu, agar lebih memudahkan orang lebih senang menyebut Candi Borobudur terletak di Jogja.

4. Pernah Jadi Ibu Kota Indonesia

Sebelum isu pemindahan ibu kota ramai diperbincangkan, ibu kota Indonesia sebenarnya sudah pernah dipindah, lho. Menurut catatan sejarah Jogja, ibu kota Indonesia pernah dipindah ke Kota Yogyakarta. Pada masa Revolusi, antara tahun 1946 sampai tahun 1950, ibu kota Indonesia adalah Kota Yogyakarta. Anda pasti baru tahu fakta ini, bukan?

5. Memiliki Kurang Lebih 137 Perguruan Tinggi

Kota Jogja - 11 Fakta Unik Kota Jogja - Candi

Jogja memiliki banyak sekali julukan, yakni Kota Wisata, Kota Budaya, hingga Kota Pelajar. Julukan tersebut bukan julukan kosong, tetapi memang bisa dibuktikan kebenarannya.

Sebagai kota pelajar, Jogja pun memiliki banyak sekali perguruan tinggi negeri maupun swasta. Anda mungkin sudah mengenal UGM, UNY, ISI Yogyakarta, atau UII. Tak hanya perguruan tinggi tersebut, Jogja memiliki total 137 perguruan tinggi. Sebagai kota pelajar, 20% penduduk kota ini adalah pelajar. Banyak pendatang yang sengaja datang ke kota ini untuk belajar.

6. Gudeg Ternyata Bukan Nama Makanan

Anda pasti sudah tahu bahwa gudeg menjadi salah satu makanan khas Jogja. Ini adalah fakta yang sudah diketahui oleh hampir semua orang. Akan tetapi, tahukah Anda bahwa gudeg sebenarnya bukan nama makanan?

Gudeg sebenarnya merupakan nama cara atau metode memasak, sama seperti menggoreng, menumis, mengukus, atau merebus. Orang setempat biasa menyebutnya sebagai nggudeg. Gudeg yang terkenal di kalangan wisatawan adalah gudeg nangka muda. Padahal, masih ada jenis gudeg lainnya yang sedap untuk dinikmati, yakni gudeg manggar yang terbuat dari bunga kelapa atau gudeg tela yang terbuat dari ubi kayu.

7. Mal Malioboro Menjadi Mal Pertama di Jogja

Berbicara tentang mal, Jogja sama seperti kota-kota besar lainnya yang memiliki banyak bangunan mal. Ada Malioboro Mall, Hartono Mall, Jogja City Mall, Plaza Ambarukmo, dan masih banyak lagi. Dari sekian banyak mal tersebut, Malioboro Mall adalah yang pertama dibangun di Jogja. Mal yang terletak di Jalan Malioboro ini dibangun pada tahun 1993. Lokasinya yang strategis membuat mal ini selalu ramai dikunjungi oleh pelanggan.

8. Pasar Beringharjo Sudah Ada Sejak Zaman Keraton

Tak jauh dari kawasan Jalan Malioboro, Anda juga bisa menemukan pasar legendaris yang menjadi salah satu tujuan wisata utama di Jogja. Pasar yang dimaksud adalah Pasar Beringharjo. Pasar ini berdiri tidak lama setelah terbentuknya Keraton Yogyakarta pada sekitar tahun 1758. Sejak itu, pasar ini dijadikan sebagai pusat transaksi ekonomi oleh warga Yogyakarta dan sekitarnya.

Setelah ratusan tahun berlalu, pada tahun 1925, Keraton Yogyakarta kemudian menugaskan Perusahaan Beton Belanda ‘Nederlandsch Indisch Beton Maatschappij untuk membangun los-los pasar. Bangunan tersebut kemudian diresmikan pada tahun yang sama oleh Sri Sultan Hamengku Buwono dengan nama Beringharjo.

Nama tersebut diambil dari asal usul wilayah tersebut yang merupakan hutan beringin (bering) dan kata Harjo yang berarti kesejahteraan. Pasar Beringin diharapkan bisa menjadi sumber kesejahteraan bagi banyak orang. Sejak masa Keraton Yogyakarta hingga sekarang, pasar ini masih tetap eksis. Di pasar ini, Anda bisa menemukan batik, aksesoris, aneka barang antik, jajanan pasar, dan banyak lainnya. Karena harganya relatif murah, wisatawan pun senang untuk datang ke sini.

9. Angkot Tidak Tersedia di Kota Ini

Jika Bogor terkenal sebagai kota seribu angkot, Yogya berbeda 180 derajat. Saat tiba di kota ini, Anda tidak akan menemukan satu angkot pun. Ya, kota ini memang tidak memiliki angkot.

Lalu, transportasi umum apa yang tersedia di Jogja? Sebagai gantinya, Anda bisa menggunakan Bus Trans Jogja atau yang juga dikenal dengan Trans Jogja Istimewa. Bus ini memiliki rute yang menghubungkan kota-kota di Daerah Istimewa Yogyakarta. Transportasi umum ini sudah mulai beroperasi sejak 2008.

10. Angkringan Ada di Mana-Mana

Sudah familiar dengan angkringan? Di Jogja, ketika malam tiba, Anda bisa dengan mudah menemukan angkringan. Warung makan ini memiliki kekhasan, yakni gerobak sederhana, atap terpal, nasi kucing, gorengan, minuman, dan aneka macam sate. Angkringan juga terkenal karena harganya murah.

Angkringan Jogja bisa ditemukan di mana saja. Karena menyediakan makanan dengan harga murah, angkringan juga sering dijadikan tempat nongkrong yang asyik bagi anak kos. Akan tetapi, ada juga angkringan yang eksklusif, lho.

Pernah dengar House of Raminten? Rumah makan yang terkenal di Jogja ini sebenarnya adalah sebuah angkringan. Namun, didesain dengan memadukan konsep tradisional jawa dengan konsep modern. Jika ingin mencicipi masakan angkringan di lokasi yang lebih layak, Anda bisa coba datang ke House of Raminten.

11. Banyak Café dengan Berbagai Konsep

Kota Jogja - 11 Fakta Unik Kota Jogja - Candi

Alternatif tempat nongkrong Jogja selain angkringan adalah café. Di kota ini, Anda juga bisa menemukan banyak café dengan berbagai konsep. Saking banyaknya café di kota ini, artis Rio Febrian pun ikut membuka usaha café. Café miliknya diberi nama Akhire Coffee yang terletak di Jalan Palagan Km 8, Sleman.

Sudah dibuka sejak tahun 2018, café ini memiliki konsep yang unik dan instagramable. Ada mural cantik yang menghiasi dinding, kursi warna-warni, dan tentunya makanan yang enak. Café ini juga cocok untuk menjadi tempat nongkrong.

Kemudian, untuk Anda yang ingin datang ke café dengan konsep terbuka, romantis, dan menyajikan makanan enak, Secret Garden Coffee and Chocolate adalah tempat yang enak. Selain konsep café yang unik, café ini juga layak disebut sebagai café enak di Jogja.

Dari semua uraian di atas, Jogja memang layak disebut sebagai kota istimewa. Kota ini tak hanya menawarkan ragam seni dan budaya, tetapi juga menjadi kota pelajar dan kota sejarah. Dari 11 fakta unik tentang Kota Jogja, fakta manakah yang membuat Anda tercengang? Semoga informasi ini bermanfaat!

[sc_fs_multi_faq headline-0="h2" question-0="Secara resmi nama Yogyakarta yang telah diresmikan pada ?" answer-0="7 Oktober 1756" image-0="" headline-1="h2" question-1="Kawasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sendiri meliputi" answer-1="Kota Yogyakarta, Bantul, Sleman, Gunung Kidul, dan Kulon Progo." image-1="" headline-2="h2" question-2="Menurut UU Nomor 13 Tahun 2012, keistimewaan pada kawasan DIY meliputi?" answer-2="● Sistem pengisian jabatan ● Kelembagaan pemerintahan DIY ● Kebudayaan ● Pertahanan ● Tata Ruang" image-2="" count="3" html="true" css_class=""]