Fungsi Vital Media Sosial untuk Perbaiki Reputasi Instansi
Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Barat mencatat sebagian besar Organisasi Perangkat Daerah di Provinsi Jawa Barat menggunakan media sosial sebagai platform utama untuk berkomunikasi dengan masyarakat dan mengelola keluhan publik.
Analis Kebijakan Ahli Pertama BKD Provinsi Jawa Barat Ahmad Fauzan Nurrahman menyampaikan dalam pengeloaan keluhan di media sosial dibutuhkan pendekatan proaktif untuk menghindari ketidakpuasan masyarakat dan menjaga reputasi lembaga.
“Pemerintah daerah mengandalkan respon cepat terhadap keluhan yang masuk. Strategi pengelolaan pengaduan yang sukses diharapkan dapat meningkatkan reputasi organisasi secara keseluruhan,” ungkap Ahmad dalam sebuah diskusi online.
Menurut Ahmad, strategi utama pemerintah daerah dalam pengelolaan keluhan ialah memprioritaskan koordinasi, kolaborasi, dan komunikasi langsung melalui Instagram.
"Mereka juga menekankan pentingnya pelatihan, pemahaman algoritma, dan penanganan keluhan yang terintegrasi untuk meningkatkan pengelolaan keluhan di media sosial," tutur Ahmad.
Kendati demikian, Ahmad mengatakan, terdapat sejumlah tantangan dalam pengelolaan media sosial.
"Tantangan tersebut meliputi verifikasi keaslian pengaduan, kebutuhan akan tim khusus, serta ekspektasi masyarakat yang tinggi terhadap respon cepat," katanya.
Ahmad menjelaskan manfaat media sosial di antaranya meningkatkan aksesibilitas dan transparansi antara pemerintah dan masyarakat.
"Media sosial juga menawarkan penghematan biaya dalam pengelolaan pengaduan dan memiliki keunggulan dalam komunikasi pribadi dibandingkan platform lainnya," ungkap Ahmad.
Ahmad memberikan rekomendasi untuk pengelola media sosial di intansi pemerintah agar berfungsi maksimal.
1. Pilih platform populer: gunakan platform seperti Instagram untuk jangkauan yang lebih baik.
2. Efektivitas internal: pastikan komunikasi dan kolaborasi internal yang efektif.
3. Pelatihan algoritma: berikan informasi terbaru kepada tim tentang algoritma media sosial dan praktik terbaik.
4. Sistem pelacakan keluhan: kembangkan sistem untuk pelacakan dan penyelesaian keluhan secara lancar.
5. Respon cepat: respon cepat untuk menjaga kepuasan dan reputasi.
6. Tim fokus: miliki tim yang fokus untuk pengelolaan pengaduan yang konsisten dan efektif.
7. Privasi pengguna: pastikan privasi pengguna dengan protokol yang jelas.
8. Aksesibilitas dan transparansi: tingkatkan aksesibilitas dan transparansi melalui tanggapan masyarakat.
9. Penghematan biaya: manfaatkan media sosial untuk penanganan pengaduan yang hemat biaya.
10. Kerangka kerja: kembangkan kerangka kerja untuk mengoptimalkan dan memberdayakan penggunaan media sosial dalam pengelolaan pengaduan.
Ahmad menjelaskan, riset menunjukan pemerintah daerah di Jawa Barat dan khususnya di Kota Bandung telah secara aktif membuka ruang komunikasi dengan mendengarkan keluhan masyarakat dan berusaha menjawabnya.
"Saya harap upaya ini dapat membentuk keterlibatan yang baik antara pemerintah dan masyarakat serta membangun dan menjaga reputasi organisasi," tuturnya.